Slider

14 Jun 2010 0 comments

Peranan guru sangat menentukan dalam usaha peningkatan mutu pendidikan formal. Untuk itu guru sebagai agen pembelajaran dituntut untuk mampu menyelenggarakan proses pembelajaran dengan sebaik-baikn...

Selengkapnya
14 Jun 2010 0 comments

Normal 0 false false false IN X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 ...

Selengkapnya
14 Jun 2010 0 comments

Program Sertifikasi Guru saat ini memang sedang menjadi pembicaraan hangat di antara para pemangku kepentingan di dunia pendidikan. Banyak guru-guru sekarang ini yang ingin menjadi profesional dengan...

Selengkapnya
17 May 2010 1 comments

1. PENGERTIAN PDRTJS_settings_1998319_post_9 = { "id" : "1998319", "unique_id" : "wp-post-9", "title" : "Empat+Kompetensi+Dasar+Guru", "item_id" : "_post_9", "permalink" : "http%...

Selengkapnya
17 May 2010 0 comments

Sertifikasi memang memberi peningkatan bagi profesionalitas guru. Namun peningkatan itu tidak signisikan. Jauh dari tujuan sertifikasi itu sensdiri. Persoalan itu tidak semua terletak di daerah ...

Selengkapnya
17 May 2010 0 comments

Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen(UU no 14 pasa 1 ayat 11). Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dos...

Selengkapnya
17 May 2010 0 comments

I. TUNJANGAN PROFESI GURU (TPG) A. Pengertian Tunjangan profesi adalah tunjangan yang diberikan kepada guru dan guru yang diangkat dalam jabatan pengawas yang telah memiliki sertifikat pend...

Selengkapnya
17 May 2010 1 comments

Pendidikan dapat dipahami dari dua sisi yang meliputinya, yaitu pendidikan sebagai sebuah produksi (education as product), dan pendidikan sebagai sebuah proses (education as process). Dua sisi ini...

Selengkapnya

ads slot

Artikel Terbaru

Kasak-Kusuk Sertifikasi Guru

Sertifikasi memang memberi peningkatan bagi profesionalitas guru. Namun peningkatan itu tidak signisikan. Jauh dari tujuan sertifikasi itu sensdiri. Persoalan itu tidak semua terletak di daerah atau sekolah. Kebijakan sertifikasi yg dibuat pusat pun masih mengandung celah untuk terjadinya kekurangan. Bukankah kebijakan pendidikan selama mendiknas Bambang sudibyo dihujani kritik?
Persoalan sertifikasi bisa digolongkan pada tahap proses dan setelah guru disertifikasi.

Pada tahap proses,

1) Dengan alasan anggaran terbatas sertifikasi dibuat bertahap sampai tahun 2014. Apakah ini kebijakan tebar pesona? kenapa sampai akhir jabatan presiden SBY yg diasumsikan 2 periode? kenapa penatahapan itu tidak berdasar, umpama 2 tahun pertama untuk yg telah memenuhi syarat seperti masa kerja, umur, dan kualifikasi. Sehingga berdasar obyektivitas. sambil meningkatan bagi yg belum memenuhi syarat.

tapi dengan tahapan yg terlalu lama berpotensi terjadinya kecurangan, SIAPA YG BISA KASAK-KUSUK dapat giliran secepatnya. Sehinga terjadi yg masa kerja puluhan tahun pun belum mendapat giliran, dan sebaliknya.

2) ketentuan 75 % untuk PNS dan 25% untuk swasta. kalau sertifikasi untuk mengukur kompetensi guru/kualitas guru tidak usah didikotomi seperti itu. kebijakan ini melegalkan Pemarjinalan guru swasta. Memberi peluang proses hegemonisasi PNS, apalagi kl hegemoni itu sengaja dijadikan alat politik kepala daerahnya.

3) Melalui proses portovolio, memang dinegara lain banyak yg menggunakan portovolio, terkait dengan bertahap terlalu lama menjadikan portovolio dimanipulasi. Diakui faktor mental yg korup dan manipulatif berperan. Belum lagi penggunaan kesempatan oleh pihak2 tertentu seperti "bisnis Seminar"

dari ketiga faktor tersebut berdampak kecemburuan sosial diantara guru, bukan hanya antara PNS dan nonPNS tp sesama PNS.

Sedangkan persoalan pasca sertifikasi terutama kualitas guru tidak mengindikasikan adanya perubahan ke arah lebih baik. Malas sering ditemui guru yg telah sertifikasi justru malas. Hal ini persis dengan sistem PNS yg TIDAK BERBASIS KINERJA. Asal sudah PNS pangkat ini, golongan sekian gaji sekian.

SUDAH AMAN, antara yg malas tidur melulu atau ngobyek kerjaan lain dengan yg kerja sungguh2 gaji sama. Maka tidak heran kalau ada PNS kaya raya karena sambil mengerjakan proyek yg sudah barang tentu menyita tenaga, waktu dan pikiran untuk proyek. Di sisi lain PNS yg jujur mendedikasikan dengan sepenuh hati hidup pas-pasan. Walaupun ada sanksi yang ngawasi bisa "dikompromi."

Setali tiga uang apa yg terjadi dalam sertifikasi, asal sudah sertifikasi sudah tenang, aman, tidur pun dapat tunjangan. Sehingga sudah proses portovolionya sarat manipulasi, kinerja yg dihargai dengan tunjangan atas nama profesionalisme jg diselewengkan.

Kultur memang juga punya andil, dikenal sebagai bangsa yg malas dan kecil berjiwa interprener, dan kianlunturnya nasionalisme, yg sudah barang tentu mengurangi kadar iman yg didalamnya ada sikap jujur, amanah,istiqomah. Wallahu'lam bishowab.

Berbagi di Google+

About Rizki Ramadhan

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar: